TransparanNews, KOTA BEKASI – Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Setempat (PGIS) Kota Bekasi menyelenggarakan diskusi dalam rangka hari lahir Pancasila. Acara yang dihadiri segenap warga Kristen di Kota Bekasi ini bertajuk “Pancasila Dalam Kehidupan Bergereja dan Bermasyarakat di Kota Bekasi”.
Diskusi tersebut di hadiri Pejabat sementara Kepala Badan Kesbangpol Kota Bekasi Endang Suharyadi, Ketua Umum PGIS Kota Bekasi Pdt. Saud Sigalingging, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (DPP PIKI) Abrianto Lumban Gaol, dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPC GAMKI) Kota Bekasi Togu Silalahi.
Endang Suharyadi menyambut baik diskusi bertema Pancasila ini. Menurutnya, ada banyak peran yang bisa dilakukan masyarakat untuk membumikan Pancasila termasuk gereja dan umat Kristen. Dia mendorong generasi muda Kristen lebih aktif dan berpartisipasi di tengah masyarakat melalui organisasi organisasi yang ada, khususnya organisasi binaan Kesbangpol, seperti Forum Pembauran Kebangsaan yang ada di Kecamatan.
“Hidup berbaur dalam masyarakat adalah bagian dari implementasi nilai-nilai Pancasila”, kata Endang Suharyadi.
Sementara itu Ketua Umum PGIS Kota Bekasi, Pdt. Saud Sigalingging menegaskan, Pancasila merupakan nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia yang sudah lama ada sehingga ber-Pancasila merupakan nilai keber-Tuhanan. Dia mengatakan gereja harus bervisi kebangsaan karena kita ber Tuhan sehingga kita bersatu dalam satu bangsa.
“Agama banyak sekali mengajarkan dan mengajak kita untuk hidup bersatu untuk kesejahteraan bersama dan bertindak adil bagi sesama”, ujar Pdt. Saud Sigalingging
Karena itu, lanjutnya, hidup bersama sebagai bangsa diimplementasikan dalam sikap paling nyata dalam kehidupan sehari hari. Pdt. Saud juga mendorong warga gereja terutama generasi muda untuk proaktif berpartisipasi dalam bermasyarakat. Ada satu nilai, yakni bahwa nilai asasi Indonesia ada pada Gotong Royong, kita tidak bisa bekerja sendiri semua dalam kebersamaan, tandasnya.
Pemaknaan nilai luhur Pancasila juga disampaikan Ketua DPP PIKI Abrianto Lumbangaol, yang mengatakan, Pancasila merupakan kesepakatan tertinggi dan terluhur kita sebagai bangsa. Sejarah perdebatan perumusan Pancasila yang cukup alot mampu diselesaikan para pendiri bangsa dengan sikap kebangsaan dan kenegaraan yang mendahulukan kepentingan bersama bangsa untuk merdeka daripada kepentingan kelompok dan golongannya.
“Sikap ini telah ditunjukkan oleh para pendiri bangsa inilah yang mesti kita praktikkan ke masa yang akan datang. Kepentingan bersama sebagai bangsa adalah yang utama dalam berbagai kebijakan yang diambil”, ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, sejarah lahirnya Pancasila adalah pelajaran paling berharga bagi kita sebagai bangsa.
Hal senada disampaikan Ketua DPC GAMKI Togu Silalahi yang mengatakan, Pancasila merupakan warisan pendiri bangsa ini, sehingga harus dipertahankan sebagai dasar dan falsafah bernegara. Dia mengajak partisipasi pemuda Kristen di Kota Bekasi sebagai panggilan untuk tetap memelihara kemajemukan dan toleransi beragama.
“Nilai-nilai hidup bertoleransi adalah bentuk nyata hidup berpancasila Kota Bekasi yang telah meraih kota toleransi ketiga di Indonesia, dan harus kita pertahankan bahkan kita tingkatkan”, imbuhnya.(Sat)
Komentar